Artikel lain:
Sebelumnya: Pseudoreplikasi bagian 1
Setelah Anda memahami perbedaan ulangan independent dan pseudoreplikasi, mari kita belajar beberapa macam pseudoreplikasi yang mungkin Anda temui:
Psudoreplikasi sederhana terjadi ketika ada satu unit eksperimental per perlakuan. Contoh yang dikemukakan sebelumnya mengenai pengaruh dosis urea terhadap tinggi tanaman padi serta kandungan karbon organik pada hutan primer dan sekunder dapat dimasukkan pada contoh pseudoreplikasi sederhana. Contoh pseudoreplikasi sederhana juga dapat terjadi misal pada pengambilan beberapa helai daun dalam satu tanaman, atau mengambil beberapa tanaman dari satu pot.
Dari gambar terlihat bahwa kita hanya memiliki 2 perlakuan tanpa adanya ulangan sama sekali. Baik U1, U2, U3, U4, atau U5 merupakah sebuah pseudoreplokasi, bukan sebagai ulangan.
Kotak abu-abu merupakan lahan dengan perlakuan A
Kotak putih merupakan lahan dengan perlakuan B
U1, U2, U3, U4, dan U5 merupakan ulangan pengambilan sampel 1, 2, 3, 4, dan 5.
Pseudoreplikasi korban terjadi dimana kita memiliki beberapa lahan sebagai ulangan independent, tetapi beberapa sampel diambil dari masing-masing lahan tersebut. Sampel tersebut memiliki derajat yang sama dan dianggap ulangan. Sehingga meskipun kita memiliki ulangan independent, sampel yang kita ambil masih belum benar-benar independent.
Dalam gambar terlihat bahwa seolah-olah kita memiliki 2 perlakuan dan masing-masing 8 ulangan. Padahal sebenarnya kita hanya memiliki 2 perlakuan dan 2 ulangan saja.
Kotak abu-abu merupakan lahan dengan perlakuan A
Kotak putih merupakan lahan dengan perlakuan B
U1, U2, …. U8 merupakan ulangan pengambilan sampel 1, 2, hingga 8.
3. Pseudoreplikasi waktu (temporal pseudoreplication)
Temporal pseudoreplication terjadi ketika unit eksperimental memiliki waktu yang berbeda dalam pengambilan sampel sehingga memungkinkan efek temporal antar unit, serta efek perlakuan berkorelasi dengan efek waktu (temporal).
Dalam gambar terlihat bahwa seolah-olah kita memiliki 2 perlakuan dan masing-masing 4 ulangan. Padahal sebenarnya kita hanya memiliki 2 perlakuan. Baik U1, U2, U3, U4, atau U5 merupakah sebuah pseudoreplokasi, bukan sebagai ulangan.
Kotak abu-abu merupakan lahan dengan perlakuan A
Kotak putih merupakan lahan dengan perlakuan B
U1, U2, U3, dan U4, merupakan ulangan pengambilan sampel 1, 2, 3, dan 4.
Terakhir, ada dua hal yang perlu dicatat terkait dengan pseudoreplikasi.
Usahakan untuk menghindari pseudoreplikasi. Pseudoreplikasi hanya digunakan apabila tidak ada pilihan lain dalam memperoleh ulangan.
Pseudoreplication harus dianggap dan ditulis sebagai batasan penting dalam penelitian. Dalam skripsi, jurnal, atau karya ilmiah setiap pseudoreplikasi harus dinyatakan bahwa perbandingan didasarkan pada pseudoreplicate. Beberapa reviewer dan pembaca akan menerima pseudoreplikasi jika diakui secara eksplisit dan jika true replication sulit untuk dilakukan atau diperoleh.
Hurlbert, Stuart H. 1984. "Pseudoreplication and the design of ecological field experiments." Ecological Monographs 54 (2): 187-211.
Kautsar, V. dan Faizah, K. 2021. Agrostatistika: Pengolahan Data dengan SPSS. INSTIPER Press, Yogyakarta