Search this site
Embedded Files
Valensi Kautsar
  • Beranda
  • Artikel
    • Ilmu Tanah
    • Pertanian
    • Statistika
    • Artikel Lain
  • Akademik
    • Dasar-dasar Ilmu Tanah
    • Kesuburan dan Pemupukan
    • Irigasi dan Drainase
    • Pengelolaan Tanah
    • Teknologi Informasi Spasial
  • Publikasi
  • Lain
  • Software
  • Beasiswa
  • Perpustakaan
  • Kontak
Valensi Kautsar
  • Beranda
  • Artikel
    • Ilmu Tanah
    • Pertanian
    • Statistika
    • Artikel Lain
  • Akademik
    • Dasar-dasar Ilmu Tanah
    • Kesuburan dan Pemupukan
    • Irigasi dan Drainase
    • Pengelolaan Tanah
    • Teknologi Informasi Spasial
  • Publikasi
  • Lain
  • Software
  • Beasiswa
  • Perpustakaan
  • Kontak
  • More
    • Beranda
    • Artikel
      • Ilmu Tanah
      • Pertanian
      • Statistika
      • Artikel Lain
    • Akademik
      • Dasar-dasar Ilmu Tanah
      • Kesuburan dan Pemupukan
      • Irigasi dan Drainase
      • Pengelolaan Tanah
      • Teknologi Informasi Spasial
    • Publikasi
    • Lain
    • Software
    • Beasiswa
    • Perpustakaan
    • Kontak


Artikel lain:

Pedogenesis

Profil tanah

Morfologi lahan

Kesuburan Fisik, Kimia, Biologi

Simbol tambahan horizon

Penulis: Valensi KautsarJumat, 18 Maret 2022 - 08.04 WIB


Simbol untuk menunjukkan sifat-sifat khusus Horizon utama atau lapisan, adalah berupa huruf kecil yang dituliskan dibelakang simbol Horizon atau lapisan yang bersangkutan.

a : bahan organik dengan pelapukan lanjut (saprik). Simbol tambahan untuk Horizon O

b : horizon genetik yang tertimbun. Hanya untuk Horizon mineral. Tidak digunakan untuk tanah organik maupun membedakan lapisan organik dengan mineral

c : konkresi atau nodul dengan bahan utama besi, mangan, aluminium, atau titanium. Tidak digunakan untuk konkresi atau nodul dolomit, kalsit, atau garam lain yang lebih mudah larut

d : lapisan yang memadat (pembatas perakaran) sehingga tidak dapat ditembus akar tanaman, misalnya lapisan tapak bajak

e :bahan organik dengan tingkat pelapukan sedang (hemik). Hanya untuk Horizon O

f : tanah yang membeku. Horizon yang mengandung es permanen, bukan hanya pada waktu musim dingin

g : gleisasi kuat. Gleisasi kuat ditunjukkan oleh warna tanah dengan kroma rendah dan banyak yang berkarat. Tidak untuk bahan induk yang aslinya memang berkroma rendah seperti serpih (shale) ataupun Horizon E, kecuali bila proses gleisasi benar terjadi. Simbul”g” digunakan untuk Horizon B hanya jika kecuali gleisasi, ada perubahan pedogenik lain. Jika hanya gleisasi yang terjadi maka Horizon tersebut diberi simbol Cg.

h : akumulasi iluvial bahan organik. Untuk Horizon B dengan iluviasi kompleks organik-seskuioksida terutama Al tetapi jumlahnya sedikit . Bila seskuioksida cukup banyak tetapi warna tanahnya gelap (bahan organik tinggi) dengan value dan kroma 3 atau kurang maka diberi simbul Bhs.

i : bahan organik kasar (fibrik). Digunakan untuk Horizon O

k : akumulasi karbonat, biasanya kalsium karbonat.

m : pemadasan yang kontinyu, dan lebih dari 90 persen memadas. Tidak dapat ditembus akar kecuali melalui bidang-bidang patahan. Bila digabungkan dengan bahan perekatnya maka dituliskan sebagai berikut:

  • km – padas dengan bahan perekat karbonat

  • qm – padas dengan perekat silika

  • sm – padas dengan perekat besi

  • ym – padas dengan perekat gipsum

  • kqm – padas dengan perekat kapur dan silika

  • zm – padas dengan perekat garam yang lebih mudah larut dari pada gipsum.

n : akumulasi natrium dapat ditukar.

o : akumulasi residual seskuoksida

p : pengolahan tanah. untuk tanah-tanah yang diolah baik tanah organik (Op) maupun tanah mineral (Ap), Horizon E, B, atau C yang muncul dipermukaan kemudian diolah, semuanya diberi simbol Ap.

q : akumulasi silika sekunder.

r : batuan melapuk atau lunak. Simbol tambahan untuk Horizon C, misalnya batuan beku yang melapuk batu pasir, batu debu, atau serpihan lunak yang sebagaian memadu. Akar tanaman tidak dapat menembus, kecuali lewat bidang patahan. Dapat digali denan cangkul.

s : akumulasi iluvial seskuoksida dan bahan organik. Digunakan untuk Horizon B dengan iluviasi kompleks seskuoksida bahan oprganik, dan mempunyai warna dengan value serta kroma 3 atau kurang, maka simbolnya adalah “Bhs”.

ss : terdapat bidang kilir. Ditemukan pada tanah yang mempunyai sifat mengembang kalau basah dan mengkerut kalau kering.

t : akumulasi lempung silikat, baik akibat iluviasi atau pembentukan dan pemindahan dalam Horizon yang bersangkutan (insitu), atau kedua-duanya. Liat dapat ditemukan dalam bentuk selaput liat di permukaan butir struktur tanah, dalam pori-pori lamela, atau sebagai penghubung butir-butir mineral tanah.

v : plintit. Digunakan untuk Horizon yang banyak menngandung bahan berwarna merah, kaya besi, miskin humus, teguh atau sangat teguh bila lembab dan mengeras tidak balik bila terbuka di udara dan mengalami basah dan kering berulang-ulang.

w : ada perkembangan warna atau struktur. Digunakan untuk Horizon B yang baru ada perkembangan warna atau struktur, atau kedua-duanya, dengan sedikit atau tanpa akumulasi iluviasi bahan tanah tertentu. Tidak digunakan untuk Horizon peralihan.

x : fragipan. Menunjukkan adanya pelapisan padas (kerapatan lindak tinggi), teguh tetapi rapuh.

y : akumulasi gipsum (CaSO4).

z : akumulasi garam yang lebih mudah larut daripada gipsum.



Contoh Penggunaan:

Ap : artinya horizon A yang mengalami pengolahan tanah, dimana tanah tersebut adalah tanah mineral.

Bt : artinya pada horizon B terdapat akumulasi lempung silikat

Bs : artinya pada horizon B terdapat akumulasi iluvial seskuoksida dan bahan organik

Bx : artinya pada horizon B terdapat lapisan padas berupa fragipan

Beranda │ Disclaimer │ Berlangganan │ Donasi │ Kontak


valkauts@instiperjogja.ac.id

@2021-2022 Valensi Kautsar

Google Sites
Report abuse
Google Sites
Report abuse