Beasiswa penuh (full scholarships) merupakan hal yang banyak dicari pejuang beasiswa, karena beasiswa ini mencakup hampir semua hal yang perlu dikeluarkan selama beberapa tahun di Universitas. Biaya kuliah dan hidup Anda akan ditanggung oleh pemberi beasiswa, sehingga Anda jauh lebih bebas dan fokus pada studi tanpa mengkhawatirkan uang. Bahkan terkadang pemberi beasiswa memberi bantuan penelitian, biaya buku, biaya publikasi, dan bonus apabila mencapai target yang ditetapkan.
Saat ini ada banyak sekali beasiswa yang beredar, dan dapat kita coba melamarnya. Meskipun memang akan ada cukup banyak kompetisi, dikarenakan kenyamanan dari beasiswa tersebut. Saya sendiri, sudah mendapatkan 3 beasiswa, yakni Beasiswa Pendidikan Pasca Sarjana (BPPS) dari Kemendikbud, Pemerintah Indonesia saat melanjutkan di S2 (master). Kemudian saya mendapatkan beasiswa dari JASSO (Japan Student Services Organization) untuk melaksanakan pertukaran pelajar selama 1 tahun di Yamagata University, Jepang. Dan terakhir, saya mendapatkan beasiswa MEXT (Monbukagakusho) dari Pemerintah Jepang untuk melanjutkan studi S3 (doktoral) di Yamagata University, Jepang.
Alasan utama saya mencari beasiswa adalah, saya berasal dari keluarga yang sederhana, almarhum ayah bekerja sebagai guru matematika di sebuah SMP, dan Ibu tercinta sebagai ibu rumah tangga. Sehingga apabila saya ingin melanjutkan studi, satu-satunya yang mungkin adalah dengan memanfaatkan beasiswa. Saya sendiri dari awal tidak berkeinginan mencari beasiswa, karena ingin bekerja setelah lulus S1. Tetapi ternyata setelah iseng mencoba beasiswa S2 dan diterima, saya menyadari bahwa ternyata jalan yang saya lalui sejak perkuliahan memang mengarahkan saya sehingga memudahkan dalam mencari beasiswa. Meskipun jarang masuk kuliah, saya ternyata memiliki hubungan baik dengan beberapa dosen. Saya juga mengasah kemampuan komunikasi dan manajerial melalui organisasi, utamanya organisasi di luar kampus. Termasuk saya melakukan beberapa penelitian sejak mahasiswa dan melakukan banyak penyuluhan sukarela sehingga dekat dengan petani.
Berikut ini beberapa yang perlu dipersiapkan dan dicatat untuk mendapatkan beasiswa.
1. Minta ijin orang tua
Doa restu merupakan hal yang paling penting, sehingga studi Anda berjalan dengan lancar. Terkadang orang tua ingin melihat anak tercintanya segera mendapatkan pekerjaan dan hidup dengan nyaman. Mendapatkan beasiswa dan kuliah lagi, bisa jadi akan dianggap memperlambat dalam mencari pekerjaan. Saya sendiri sebelum mendapatkan beasiswa MEXT untuk S3, beberapa tahun sebelumnya pernah ditawari beasiswa S3 oleh Professor. Professor berani menjamin, saya akan mendapatkan sejumlah beasiswa, termasuk akan diberi beberapa tambahan dari membantu di Lab, sehingga tidak akan kekurangan biaya untuk hidup. Akan tetapi, Ibu menyarankan untuk mencari pekerjaan terlebih dahulu sebelum melanjutkan pekerjaan. Dengan mengikuti arahan dari Ibu, saya akhirnya menunda S3 selama 3 tahun. Rejeki beasiswa datang kembali, karena Professor tersebut menawari saya S3 kembali, dan diijinkan oleh orang tua. Singkat kata, perkuliahan S3 saya berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Jadi pastikan langkah Anda selalu mendapatkan ijin orang tua.
2. Ketahui di mana dan bagaimana mencari beasiswa
Hal pertama yang penting adalah, Anda mengetahui di mana mencari peluang beasiswa. Beberapa pilihan adalah Anda bisa mencari website resmi universitas yang Anda tuju, karena bisa jadi mereka memiliki sistem pendanaan yang dapat diakses. Atau Anda juga dapat mencari dari website kementrian atau website pemberi beasiswa. Semakin banyak peluang yang Anda ketahui, maka Anda bisa mempersiapkan lebih baik. Anda perlu memiliki hubungan yang baik dengan dosen, karena tidak jarang dosen Anda memiliki informasi beasiswa. Serta Anda perlu memiliki hubungan baik dengan rekan mahasiswa, peneliti, atau siapapun, karena sumber informasi beasiswa bisa dari mana saja.
Beberapa pemberi beasiswa atau universitas juga terkadang mengadakan pameran dan promosi, sehingga saya sarankan Anda menghadiri kegiatan tersebut. Dalam menghadiri kegiatan tersebut, Anda perlu mempersiapkan dengan baik, anggap saja seperti Anda melamar pekerjaan. Siapkan berkas yang diperlukan, tampil rapi dan meyakinkan, siapkan jawaban yang kira-kira diperlukan, dan siapkan pertanyaan yang ingin Anda tanyakan kepada pemberi beasiswa.
3. Bekerja keras, selalu semangat, dan tetap optimis
Meskipun ada kemungkinan pemberi beasiswa memberikan beasiswa dengan beberapa syarat yang terbatas, misalnya beasiswa untuk daerah tertinggal, penyandang disabilitas, siswa dengan ekonomi lemah, dan sebagainya, tetapi secara umum, pemberi beasiswa akan memberikan beasiswa kepada calon yang memiliki prestasi luar biasa. Oleh karena itu, Anda perlu mempersiapkan prestasi akademik atau non akademik yang luar biasa, sehingga akan lebih mudah dalam mendapatkan beasiswa. Dengan kata lain, achievement atau pencapaian Anda, akan membuat satu langkah lebih dekat dengan peluang mendapatkan beasiswa. Tentu dalam mencapai level tersebut, Anda memerlukan kerja keras yang panjang. Oleh karena itu selalu semangat, dan gunakan seluruh potensi Anda. Tentu, istirahat penting, agar keseimbangan hidup Anda tetap terjaga.
4. Jadikan diri Anda menonjol dari pelamar lain
Dengan begitu banyak kompetisi untuk mendapatkan beasiswa penuh, sangat penting untuk menonjol dibandingkan pelamar beasiswa lain. Ini berarti memiliki beberapa pencapaian akademik atau kegiatan ekstrakurikuler untuk dipamerkan kepada penyedia beasiswa, menunjukkan hasrat dan minat Anda di luar kelas, serta contoh saat Anda terlibat dengan komunitas lokal, misalnya dengan berpartisipasi dalam kegiatan sukarela.
Keterampilan kepemimpinan juga sangat dihargai oleh penyedia beasiswa, dan Anda dapat menunjukkannya dengan menjadi sukarelawan untuk memimpin proyek dalam kegiatan ekstrakurikuler atau kerja komunitas Anda.
Hal lain yang benar-benar dapat membuat Anda menonjol dari yang lain dalam hal aplikasi beasiswa adalah surat rekomendasi. Oleh karenanya penting dalam membangun hubungan yang kuat dan baik dengan dosen Anda, siapapun itu. Tidak peduli apakah dosen tersebut merupakan dosen pembimbing, atau dosen yang sama sekali belum pernah mengajar Anda.
5. Baca instruksi aplikasi dengan seksama
Hal ini kelihatannya sangat wajar dan mudah, tetapi ada banyak sekali calon yang tidak membaca secara seksama panduan yang ada. Pastikan membaca panduan beasiswa dengan hati-hati dan berulang kali, sehingga Anda tidak akan melewatkan apa pun, dan kirim email ke pemberi beasiswa apabila Anda memerlukan penjelasan tambahan.
6. Kirimkan esai atau surat lamaran beasiswa yang menarik
Surat lamaran Anda harus benar-benar berkualitas terbaik. Ini berarti memastikan itu jelas dan ringkas, memiliki format dengan benar, menarik pembaca dengan pengantar yang kuat, tetap fokus pada tema atau topik utamanya, dan memiliki ejaan dan tata bahasa yang sempurna.
Perbanyak doa dan selalu semangat,
Valensi Kautsar