1. Membedakan Latar Belakang dan Tinjauan Pustaka
Ini merupakan kesalahan yang seringkali dilakukan oleh mahasiswa karena tidak mengetahui perbedaan mendasar Latar Belakang dan Tinjauan Pustaka. Akibatnya seringkali kalimat yang ada di Tinjauan Pustaka, digunakan kembali pada Latar Belakang. Yang harus dipahami adalah, keduanya berbeda. Latar Belakang merupakan Sub Bab dari Pendahuluan, sementara Tinjauan Pustaka adalah satu Bab tersendiri.
Perbedaannya adalah Latar Belakang memuat informasi mengapa topik penelitian tersebut penting untuk diteliti. Gampangnya adalah, Anda jelaskan saja dengan kalimat tanpa perlu pustaka, seperti halnya Anda menjelaskan ketika ditanya oleh teman, dosen, atau orang lain mengapa Anda melakukan penelitian tersebut.
Sementara itu Tinjauan Pustaka, dari namanya sudah jelas, berarti harus mengacu pada suatu pustaka. Pustaka baik dari jurnal, buku, majalah, website, dan sebagainya merupakan landasan ilmu sehingga Anda dapat melaksanakan penelitian tersebut dengan benar.
2. Penulisan yang benar
1. Konsistensi
konsistensi kata harus diperhatikan.
Ketika Anda menuliskan tanaman "kailan", maka tidak boleh ada penulisan "kaylan".
Ketika Anda menuliskan unsur P sebagai "fosfor", maka tidak boleh ada penulisan "pospor", "phosphor", "posfor", phospor", dsb.
2. Penulisan "di"
Penulisan "di" digabung apabila
a. Kata "di-" menunjukkan fungsi sebagai imbuhan.
b. Kata "di-" dapat diubah menjadi kalimat aktif (imbuhan "me-")
Contoh:
diproduksi (diubah jadi memproduksi)
dilakukan (diubah jadi melakukan)
diteliti (bisa diubah jadi meneliti)
Penulisan "di" dipisah apabila
a. Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan.
b. Tidak dapat diubah menjadi kalimat aktif.
c. Diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya
Contoh:
di luar (tidak bisa diubah jadi meluar)
di sekitar (tidak bisa diubah jadi menyekitar)
di dalam (arti berbeda jauh apabila diubah menjadi kalimat aktif, yaitu mendalam)
di Indonesia
Baca lengkapnya: Penulisan "di"
3. Penulisan "ke"
a. Ke- sebagai awalan yang disertai akhiran -an sehingga ditulis tersambung.
Contoh: kesempatan, kemungkinan, keluaran
b. Ke sebagai kata depan/preposisi dan karena itu ditulis terpisah.
Contoh: ke sana, ke luar, ke dalam
c. Ke yang diikuti angka.
Ada dua cara penulisan
(i) Jika diikuti penulisan angka, dipisahkan dengan tanda minus.
Contoh: Presiden ke-7. Anak ke-3.
(ii) Jika angka ditulis dalam huruf, penulisannya digabung.
Contoh: Presiden ketujuh. Anak ketiga
Lebih lanjut baca: Penulisan "ke"
4. Huruf kapital
Penggunaan huruf kapital ditujukan untuk:
a. Huruf pertama awal kalimat.
b. Huruf pertama unsur nama orang, termasuk jabatan, pangkat, gelar kehormatan, dsb.
Contoh:
Raditya Dika
Gubernur Sumatera Utara
c. Huruf pertama nama geografi.
Contoh:
Gunung Merapi
Kabupaten Sleman
Lebih lengkap, silakan baca : Penggunaan Huruf Kapital
5. Autocorrect
Di word, terkadang autocorrect dalam posisi on, sehingga ada perubahan otomatis untuk kata yang dituliskan dalam bahasa indonesia, misalnya:
Penulisan "faktor" yang berubah menjadi "factor"
Penulisan "organik" berubah menjadi "organic"
Penulisan "teh" berubah menjadi "the"
Oleh karena itu, pastikan tiap kata benar, dan matikan autocorrect apabila diperlukan.
6. Huruf miring
Huruf miring digunakan bahasa asing, spesies, atau varietas
Contoh:
Elaeis guineensis
Setothosea asigna
Leaf Area Index (LAI)
7. Penulisan nama spesies atau varietas lengkap atau disingkat
Nama spesies atau varietas harus dituliskan utuh saat pertama kali muncul dalam naskah. Selanjutnya nama tersebut dapat disingkat.
Misalnya:
Turnera subulata adalah tanaman yang bermanfaat di perkebunan kelapa sawit karena dapat berfungsi sebagai tanaman inang untuk musuh alami pada ulat pemakan daun kelapa sawit. Menurut Muliani dan Nildayanti (2019) tanaman T. subulata menjadi sumber pakan dan juga tempat tinggal atau berlindung dari Trichogrammatoidea thosea yang merupakan predator dari hama ulat.
8. Apabila ingin menyingkat sebuah kata, maka harus dituliskan dahulu kepanjangannya saat pertama kali muncul.
Contoh yang salah:
Tanah Andisol memiliki nitrogen dan BO yang sangat tinggi. Kandungan N tanah Andisol sekitar 0,5%–0,8%, sementara BO sebesar 8%–10%
(Penulisan semacam ini akan menyebabkan pembaca tidak dapat memahami bahwa nitrogen itu adalah N, dan arti dari BO)
Contoh yang benar:
Tanah Andisol memiliki nitrogen (N) dan bahan organik (BO) yang sangat tinggi. Kandungan N tanah Andisol sekitar 0,5%–0,8%, sementara BO sebesar 8%–10%
9. Typo
Untuk menghindari typo, Anda bisa cek melalui link berikut: https://typoonline.com/
10. Penulisan kisaran
Kisaran (range), menggunakan en dash (–), bukan minus (-).
Contoh yang salah 20-25 km. Seharusnya 20–25 km.
Contoh yang salah tinggi tanaman 80-85 cm. Seharusnya 80–85 cm.
11. Persamaan
Sebaiknya dituliskan menggunakan equation, bukan dibuat secara manual.
12. Penulisan kimia
Contoh yang salah, NH4+. Seharusnya NH4+.
Contoh yang salah, P2O5. Seharusnya P2O5.
Contoh yang salah, H2SO4. Seharusnya H2SO4.
13. Satuan
Satuan harus ditulis berdasarkan standar internasional. Akan tetapi kenyataannya masih ada yang salah dalam menuliskan atau menggunakan simbol yang tidak tepat. Berikut adalah yang paling sering:
Derajat celcius, menggunakan simbol derajat, bukan huruf “o” atau angka “0” yang dibuat superscript. Penulisan derajat boleh digabung atau dipisah dengan angka, tetapi harus konsisten.
Contoh yang salah 300C. Seharusnya 30°C.
Penulisan per untuk satuan
Contoh yang salah 150 mg/kg. Seharusnya 150 mg kg-1.
Penulisan satuan yang tidak standar
Contoh yang salah, misal dalam penyebutan gram, ditulis 5 gr. Seharusnya 5 g.
Persentase. Ditulis tanpa spasi dan selalu mengikuti angka (ditulis ulang).
Contoh yang salah 25 %. Seharusnya 25%
Contoh yang salah 20–25%. Seharusnya 20%–25%
Penulisan satuan yang terpisah dengan angka, ditulis sekali apabila berurutan
Contoh yang salah: Kandungan ammonium dan nitrat masing-masing sebesar 50 mg kg-1 dan 75 mg kg-1 .
Seharusnya: Kandungan ammonium dan nitrat masing-masing sebesar 50 dan 75 mg kg-1 .
3. Kalimat yang baik adalah kalimat yang singkat, padat, dan jelas
Seringkali mahasiswa berpikir bahwa semakin tebal skripsi, maka akan lebih cepat disetujui oleh dosen pembimbing. Sehingga hal ini menyebabkan mahasiswa asal copy paste dan memperpanjang kalimat dengan informasi yang sama sekali tidak penting.
Contoh yang terlalu panjang lebar:
Tanah top soil merupakan lapisan tanah paling atas yang terletak hingga kedalaman kurang lebih 30 cm dan termasuk lapisan tanah yang dinilai sangat subur dibandingkan lapisan tanah lainnya (Nurhasanah, 2016). Topsoil mengandung banyak sekali unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk menunjang pertumbuhan tanaman yang optimal. Menurut Pangaribuan (2008) diketahui bahwa tanah topsoil memiliki unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan memiliki bahan organik yang tinggi. Saat ini ketersediaan tanah yang subur dan potensial untuk pertanian semakin berkurang akibat kerusakan lahan, sehingga kandungan bahan organik semakin berkurang yang mengakibatkan tingkat kesuburannya berkurang. Hal ini menyebabkan ketersediaan topsoil untuk mendukung pertumbuhan tanaman menjadi sangat rendah dan menyebabkan lapisan subsoil menjadi pilihan untuk digunakan sebagai media tanam (Gusta et al., 2015).
Contoh singkat, padat, dan jelas:
Tanah top soil merupakan lapisan tanah paling atas yang terletak hingga kedalaman kurang lebih 30 cm yang dinilai sangat subur, karena mengandung unsur hara dan bahan organik yang tinggi (Nurhasanah, 2016; Pangaribuan 2008). Akan tetapi ketersediaannya semakin berkurang akibat kerusakan lahan, sehingga lapisan subsoil menjadi pilihan untuk digunakan sebagai media tanam (Gusta et al., 2015)
4. Apa yang Anda tulis adalah apa yang Anda pahami
Seringkali karena terlalu sering mahasiswa copy paste, mahasiswa tidak memahami makna tulisannya. Hal ini merupakan satu kesalahan besar. Karena saya sebagai dosen akan menanyakan apapun yang ada dalam naskah skripsi. Pada banyak kasus, ini yang akan menjadi kendala Anda dalam menghadapi ujian. Anda tidak bisa menjawab pertanyaan dosen, karena Anda tidak memahami tulisan Anda sendiri.
Anda seharusnya tidak menuliskan informasi yang tidak Anda pahami.
Contoh, ketika Anda menuliskan: "Kailan mengandung gizi yang sangat baik untuk tubuh, hal ini disebabkan karena mengandung beberapa vitamin, seperti vitamin A sebesar 7540 IU dan Vitamin C sebesar 115 mg."
Maka Anda harus paham apa singkatan dari IU. Kalau Anda belum tahu, Anda dapat mencarinya melalui search engine, sehingga Anda lebih siap ketika ditanya, sekaligus ini merupakan pembelajaran. Pembelajar yang baik adalah ketika menemukan informasi yang tidak diketahui, dia akan berusaha mencari ilmu dan pengetahuan untuk memahami informasi tersebut.
Contoh lain, Anda menulis "Tanah Alfisol di Gunung Kidul yang dicirikan dengan horizon argilik memiliki pH 5,5.
Maka Anda harus paham apa itu (1) horizon argilik dan (2) makna dari pH. Anda harus mencari informasi apa itu horizon argilik, meskipun tidak perlu ditulis dalam skripsi. Anda juga harus memahami apa itu pH, kisaran pH, dan mengapa pH tanah Alfisol dapat berada pada pH 5,5. Misalnya Anda mencari informasi mengenai horizon argilik, tetapi setelah Anda baca, Anda belum paham, maka Anda sebaiknya menghilangkan kata "horizon argilik", sehingga mengurangi kemungkinan pertanyaan mengenai horizon argilik muncul dari dosen saat bimbingan atau ujian.
Sehingga kunci dalam poin ini adalah "Hanya tulis apa yang Anda pahami saja"
5. Satu paragraf berisi satu kalimat utama (pokok pikiran)
Ini merupakan salah satu kesalahan mahasiswa yang umum ditemui. Mahasiswa umumnya tidak memahami kalimat utama (pokok pikiran) dalam satu paragraf, sehingga bisa jadi dalam satu paragraf terdapat lebih dari satu kalimat pokok.
Contoh paragraf yang terdiri lebih dari satu pokok pikiran:
Kailan merupakan sayuran yang termasuk kedalam jenis kubis-kubisan yang berasal dari negeri China. Beberapa keistimewaan yang menyebabkan banyaknya permintaan akan sayuran ini bagian tanaman yang dikonsumsi yaitu bagian batang dan daun yang empuk renyah dan agak manis. Kandungan gizi kailan sangat baik untuk kesehatan, dalam 100 gram bahan mentah mengandung mengandung 7540 IU vitamin A, 115 mg vitamin C, dan 62 mg Ca, 2,2 mg Fe (Purba et al., 2021). Sayuran Tanaman Kailan ini memiliki nilai komersial yang tinggi karena merupakan salah satu sayuran yang banyak diminati (Mukti et al., 2017).
Untuk membuat satu paragraf berisi satu pokok pikiran adalah, coba buat kerangka paragraf terlebih dahulu, misal:
Paragraf 1: Mengenai asal kailan dan masuknya kailan ke Indonesia
Paragraf 2: Mengenai produksi kailan di Indonesia
Paragraf 3: Mengenai kandungan gizi kailan
Paragraf 4: Mengenai kebutuhan unsur hara dan media tanam yang baik untuk mendukung pertumbuhan kailan
Dari pokok pikiran tersebut, baru dikembangkan kalimat-kalimat yang mendukung, sehingga menjadi satu paragraf. Karena satu paragraf berisi satu pokok pikiran, maka ada paragraf yang singkat dan ada paragraf yang panjang.
6. Membuat kalimat dan alur cerita (storyline)
Sama halnya dengan membuat buku cerita, skripsi harus memiliki alur cerita. Ini berkaitan logika antar paragraf.
Alur di buku cerita, misal Budi bangun tidur -> Budi mandi -> Budi berangkat ke Sekolah -> Budi bermain bersama teman-teman di Sekolah
Alur di skripsi juga harus dibuat. Misalnya contoh tanaman kailan, dimana:
Paragraf 1: Mengenai asal kailan dan masuknya kailan ke Indonesia
Paragraf 2: Mengenai produksi kailan di Indonesia
Paragraf 3: Mengenai kandungan gizi kailan
Paragraf 4: Mengenai kebutuhan unsur hara dan media tanam yang baik untuk mendukung pertumbuhan kailan
Apabila urutannya diubah misalnya menjelaskan mengenai kebutuhan unsur hara kailan terlebih dahulu kemudian diikuti asal kailan, maka alurnya menjadi tidak jelas.
Contoh lain, misalnya penelitian Anda mengenai pemanfaatan vermikompos untuk tanaman bayam, maka pada sub bab vermikompos, Anda dapat membuat alur seperti berikut:
Paragraf 1: Apa itu vermikompos, bisa juga ditambahkan cara pembuatan vermikompos
Paragraf 2: Kandungan hara dan manfaatnya
Paragraf 3: Penelitian terdahulu mengenai pengaruh vermikompos terhadap bayam atau tanaman yang mirip
7. Menjelaskan Hasil Analisis dan Pembahasan
Terkadang mahasiswa lama sekali menuliskan hasil dan pembahasan. Setelah dikumpulkan, ternyata kualitasnya standar dan hanya merupakan modifikasi dari kakak tingkat.
Mari kita coba untuk meningkatkan kualitas tulisan pada Bab Hasil dan Pembahasan.
Hasil dan Pembahasan merupakan Bab dimana kita menjelaskan data (baik dalam bentuk tabel maupun grafik) dalam bentuk kalimat.
Contoh:
Tinggi tanaman Turnera subulata dengan kombinasi macam grade pupuk NPK tidak menunjukkan beda nyata (Tabel 1). Penambahan pupuk NPK Mutiara dengan grade 16-16-16 menunjukkan nilai rerata sebesar 76,6 cm, tidak berbeda nyata dengan NPK Grower dan Nitrophoska yang masing-masing sebesar 71,9 dan 73,8 cm. Hal yang sama ditunjukkan pada media tanam yang tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman T. subulata. Media tanam latosol menunjukkan tinggi bibit sebesar 75,8 cm, tidak berbeda nyata dengan penambahan sekam maupun kompos yang masing-masing menunjukkan tinggi bibit sebesar 72,3 dan 74,2 cm. Interaksi antara macam grade pupuk dan media tanam menunjukkan tidak berbeda nyata.
Contoh lain:
Tidak terdapat interaksi antara perlakuan nanosilika dan konsentrasi perekat agristik (Tabel 2). Tinggi bibit kelapa sawit pre nursery tercatat sebesar 23,45 cm pada perlakuan nanosilika dengan dosis 10%, lebih tinggi signifikan dibandingkan kontrol yang menunjukkan tinggi 20.45 cm. Perlakuan nanosilika dengan dosis 20% dan 30% masing-masing menunjukkan tinggi bibit sebesar 22,52 dan 21,73 cm, yang tidak berbeda nyata dengan kontrol atau dosis nanosilika 10%. Sementara itu penambahan perekat agristik berbagai konsentrasi tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap tinggi tanaman.
8. Tabel dan gambar
Pembaca umumnya akan melihat data, baik dalam bentuk gambar atau tabel, sehingga gambar dan tabel harus jelas, dapat dibaca dan dipahami. Keterangan juga harus diberikan secara jelas.
Tabel sebelah kiri menunjukkan contoh tabel yang kurang baik karena beberapa permasalahan:
Terlalu banyak garis. Sebaiknya Anda meminimalkan penggunaan garis, dengan menggunakan garis horizontal seperlunya saja.
Kode perlakuan ditampilkan, tetapi tidak dicantumkan keterangan. Tabel harus dapat berdiri sendiri, terbaca dengan baik meskipun dilepaskan dari naskah. Sehingga perlu adanya penjelasan kode P0, P1, P2, P3, S0, S1, S2, dan S3. Pilihannya adalah Anda mencantumkan keterangan kode, atau langsung dituliskan pada tabel.
Nilai desimal tidak konsisten. Terkadang menggunakan dua, satu, atau bahkan tanpa desimal. Oleh karenanya perlu dibuat konsisten penulisan desimal
Tabel disebelah kiri merupakan tabel yang kurang baik, dikarenakan:
Tidak ada legenda. Legenda juga harus ditulis dengan baik, seandainya ditulis kode perlakuan, maka harus diperjelas dengan menuliskan keterangan.
Chart title tidak diperlukan, karena sudah diperjelas dengan judul gambar
Font dibuat sama. Pada tabel diatas terdapat dua font, yaitu Calibri dan Times New Roman.
Horizontal axis maximum bounds sampai angka 7, padahal data hanya sampai 6. Maka sebaiknya disesuaikan dengan data. Apabila jarak data dengan tepi garis terlalu dekat, maka dapat ditambahkan tanpa mencapai angka 7.
Tidak ada horizontal axis title dan vertical axis title. Harus dituliskan agar jelas. Penulisannya juga sebaiknya dengan huruf kapital di awal kalimat saja. Untuk vertical axis title disertai dengan satuan (unit), apabila ada.
Marker sebaiknya dibuat no fill, agar lebih terlihat, dan dibuat ukuran lebih besar.
Tick marks ditampilkan baik minor maupun major untuk vertical axis. Sementara untuk horizontal axis, paling tidak ditampilkan major tick marks.
Gridlines, apabila tidak diperlukan sebaiknya dihapus, agar tabel menjadi lebih bersih.
9. Analisis Statistik
Analisis statistik merupakan tools yang akan membantu kita untuk mengambil kesimpulan. Baik berupa statistik deskriptif, maupun statistik inferensial. Seringkali mahasiswa mengalami ketidakpahaman dalam analisis statistik dan bertanya kepada mahasiswa yang lain. Disinilah permasalahannya, karena tidak seluruh mahasiswa memahami cara analisis yang benar. Bahkan pernah beberapa kali saya mengetahui mahasiswa yang melakukan kesalahan dalam input kode perlakuan, sehingga datanya menjadi kacau.
Nah, untuk meminimalisir kesalahan analisis statistik, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Susunlah data Anda dengan baik, sehingga dosen akan memahami data dengan mudah. Beberapa mahasiswa bimbingan, saya minta untuk mengirimkan data mentah untuk saya cek satu atau beberapa analisis dan saya cocokkan dengan hasil analisis yang mahasiswa peroleh. Hal ini untuk mengantisipasi permasalahan dalam statistik sekaligus memastikan pemahaman mahasiswa terkait statistik.
Saran saya dalam hal statistik adalah, konsultasi dengan dosen atau mahasiswa yang benar-benar paham. Kalau tidak, silakan baca buku Agrostatistika: Pengolahan data dengan SPSS yang saya susun, Anda dapat meminjamnya di perpustakaan INSTIPER.
10. Daftar Pustaka
Kesalahan yang sering dilakukan antara lain:
1. Asal mengutip, padahal bukan sumber aslinya
Misal Anda membaca jurnal milik Agus (2021). Pada jurnal tersebut tertulis: "Pupuk kandang sapi mengandung 0,4% nitrogen, 0,2% fosfor dan 0,1% kalium (Budi, 2010)". Maka Anda tidak diperbolehkan langsung mencantumkan sumbernya dari Agus (2021), melainkan Anda harus membaca sumber aslinya, yakni jurnal milik Budi dan pastikan bahwa pernyataan atau data tersebut adalah milik Budi, sehingga yang Anda cantumkan pada skripsi adalah Budi (2010).
2. Menyisipkan daftar pustaka tanpa menyebutkan di naskah. Atau bahkan sebaliknya, menuliskan di naskah, tetapi tidak tercantum pada daftar pustaka.
Untuk menghindarinya, sebaiknya Anda memasukkan semua pustaka yang Anda gunakan ke dalam satu folder, sehingga mudah mencarinya atau melacaknya dengan Mendeley. Selain itu, setelah selesai, coba cek satu per satu sitasi pada naskah apakah telah sesuai yang ada di daftar pustaka atau belum.
3. Menggunakan sumber yang tidak jelas.
Blogspot, wordpress, atau wikipedia merupakan beberapa sumber yang kurang terpercaya. Hal ini disebabkan siapapun dapat menuliskan sebuah informasi. Bayangkan seandainya ada orang iseng menuliskan bahwa tanaman sawit menghasilkan TBS sebesar 100 ton/pokok/tahun, atau menuliskan jumlah tanaman sawit per hektar ada 1000 pokok. Maka skripsi Anda akan memiliki informasi yang sangat kacau, bahkan semakin menunjukkan ketidakpahaman Anda.
Memang beberapa blogspot, wordpress yang memang dikelola secara benar, dapat dipertanggungjawabkan, dan memang berisikan informasi yang penting, dapat disitasi. Akan tetapi, seandainya memungkinkan, gunakan sumber website yang lebih terpercaya, misalnya dari FAO, Kementerian, National Geographic, dan sebagainya.
4. Metadata Mendeley atau Zotero yang masih berantakan. Kesalahan ini menjadi fatal, karena penulis tidak tidak melakukan pengecekan ulang terkait metadata.
Keempatnya sangat umum ditemui. Hal ini disatu sisi wajar, tetapi disisi lain agak menyedihkan. Wajar karena mahasiswa masih baru belajar menulis, tetapi menyedihkan karena hal ini menunjukkan logika dan tingkat ketelitian mahasiswa masih sangat kurang.
Catatan:
Selamat mengerjakan skripsi.
Ingat bahwa skripsi itu mudah, kalau Anda mengalami kesulitan dan diam saja, maka Anda akan berada di titik yang sama terus menerus.
Padahal waktu terus berjalan.
Hubungi dosen pembimbing, sampaikan permasalahan Anda.
Semakin sering Anda menghubungi dosen pembimbing, semakin mudah skripsi Anda.